![]() |
Korban keracunan gas |
Tri Kuncoro mengakui, sejak 2013 perusahaan menghasilkan output minyak sintetik pngganti solar ini pada awalnya sempat didemo warga lantaran polusi asap, akibat pembakaran dengan kayu bakar.
“Setelah diprotes, kami berhenti sebentar dari Januari hingga September. Di situlah kami mulai memodifikasi dan reenginering mesin pembakar dengan menggunakan bahan CNG seperti yang digunakan Sari Husada. Baru hari Jumat (12/9) kemarin kami mulai beroperasi lagi,” urainya, di hadapan para wartawan, Rabu (17/9).
Menyangkut dugaan keracunan warga disebabkan polusi gas PT SSE, Tri Kuncoro mengatakan, pihaknya saat ini telah menurunkan sebuah tim untuk melakukan penyelidikan atas peristiwa itu.
“Sementara ini kami tidak bisa memberikan komentar banyak kepada media soal kejadian keracunan tersebut. Semuanya kami serahkan kepada pihak yang berwewenang untuk melaksanakan penyelidikan,” pungkas Tri Kuncoro.
Aditya Wijaya - Timlo.net [Berita-Klaten]