![]() |
Illustrasi Proyek |
” Kami sudah melayangkan peringatan beberapa kali karena molor,” kata Kabag Pembangunan Pemkab Klaten, Sigit Gatot Budiyanto, Minggu (23/11).
Menurutnya, proyek terminal Rp 21 miliar mengalami keterlambatan dari target sebesar 20 persen.
Sementara untuk SMPN 2 Klaten dengan anggaran Rp 8 miliar hanya sekitar 17 persen. Pemkab sudah melayangkan surat peringatan kepada kedua rekanan agar segera menyelesaikan pekerjaan dan mengejar ketertinggalan. Baik dengan menambah tenaga kerja maupun jam kerja.
Pemkab tidak akan menerima alasan apapun atas keterlambatan yang terjadi, termasuk alasan hujan yang mulai turun. Hujan menurutnya bukan bencana alam yang tidak diprediksi sebelumnya. Hujan merupakan risiko yang seharusnya sudah dipertimbangkan rekanan sebelum melaksanakan pekerjaan.
Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemkab Klaten, Ahmad Wahyudi menjelaskan keterlambatan itu sudah disikapi dengan melayangkan surat peringatan. Untuk rekanan proyek terminal peringatan kedua sudah dilayangkan dan untuk SMPN 2 merupakan peringatan ketiga.
”Saat ini sedang dihitung keterlambatan dan detailnya,” jelasnya.
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui progres setiap hari. Apabila sampai akhir tahun 2014 tetap menyisakan keterlambatan, toleransi tidak akan diberikan. Sanksi pencoretan bisa dilakukan jika kesepakatan itu dilanggar.
Rekanan SMPN 2 PT Karya Agung melalui direkturnya Muayad mengatakan keterlambatan disebabkan karena waktu yang disediakan sangat mepet.
(Achmad Hussain/CN19/SMNetwork)