Awalnya sapi jenis peranakan ongole (PO) ini berjalan lambat di samping panggung bersama pemiliknya. Namun, sapi seberat setengah ton lebih itu langsung panik begitu mendengar lagu Gembala Sapi dinyanyikan dari panggung.
Seolah mengikuti rancaknya lagu yang diiringi musik country, hewan ini polah seenaknya. Sejumlah juru warta yang sedang mengabadikan gambar langsung kocar-kacir saat sapi bertanduk lancip ini mendekat.
“Duh..mau semaput aku,” ujar Wiwiek Endarwati, wartawan Elshinta, yang tampak berkeringat seusai berlarian.
Sapi potong ini sempat akan merangsek tempat duduk para tamu undangan. Beruntung, pagar besi pembatas masih sanggup menahan aksi liar hewan tersebut.
“Musik country menjadi agitatif karena sapi belum terbiasa. Kerumunan penonton bikin ternak tambah panik,” ujar seorang panitia, Bambang, saat ditemui solopos.
Kontes yang kali pertama digelar di Klaten ini diikuti 60 sapi dari 20 kabupaten se-Jateng-DIY.
Ternak milik Suparmintolo, warga Desa Tlogo, Prambanan, dengan berat 1 ton menjadi yang tergemuk dalam kontes. Menurut Suparmintolo, ini kali pertama ia mengikutkan Joko, nama sapi tersebut, dalam perlombaan.
“Ya coba-coba saja. Sejak kecil saya besarkan Joko hingga umur empat tahun,” tuturnya mengenai sapi yang sempat ditawar Rp48 juta itu.
Menurut Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, acara tersebut membuatnya optimistis bahwa Jateng mampu mengembangkan potensi daging sapi lebih maksimal.